Pernikahan ramah lingkungan adalah salah satu konsep acara yang bisa dijadikan pilihan saat menyelenggarakan satu tahapan penting dalam perjalanan hidup.
Banyak orang yang belum menyadari bahwa penyelenggaraan acara pernikahan memberikan kontribusi sampah yang cukup signifikan. Sebagai tambahan informasi, acara pernikahan di Amerika Serikat rata-rata menghasilkan total 62 ton karbon dioksida serta 200 – 300 kg sampah dalam satu hari.
Konsep pernikahan ramah lingkungan saat ini menjadi favorit banyak pasangan muda di berbagai belahan dunia, salah satunya di Indonesia.
Perencanaan dan pelaksanaan acara pernikahan dengan mengusung konsep ramah lingkungan merupakan hal baik untuk mengawali tahapan hidup yang baru.
Berikut ini beberapa tips dalam menyelenggarakan pernikahan dengan konsep ramah lingkungan dari Savitri di Yogyakarta.
Akad dan Resepsi

Gazebo Garden Resto Yogyakarta, Jumat, 1 Mei 2015
Sering kami jumpai acara akad dan resepsi pernikahan diselenggarakan di hari dan tempat yang berbeda, kami memahami bahwa pilihan konsep acara biasanya mempertimbangkan adat atau tradisi dari kedua mempelai serta kesepakatan antara kedua pihak keluarga.
Bagi masyarakat yang tinggal di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sering kita dengar istilah ‘ngunduh mantu’, yakni syukuran pernikahan yang diselenggarakan oleh pihak keluarga pengantin pria. Berdasarkan pengalaman kami, ‘ngunduh mantu’ bisa dijadikan satu di acara resepsi dengan catatan ada kesepakatan dari kedua belah pihak.
Menyelenggarakan acara akad nikah dan resepsi yang disertai ‘ngunduh mantu’ di hari yang sama memberikan kontribusi besar pada penghematan biaya dekorasi, busana pengantin, katering, suvenir dan sewa gedung.
Apabila memungkinkan, kedua acara tersebut bisa diselenggarakan dalam waktu yang berdekatan. Misalnya, akad nikah di pagi hari, resepsi di malam hari atau akad nikah di sore hari, resepsi di malam hari.
Kunci keberhasilan kami dalam menyelenggarakan acara sesuai konsep yang kami inginkan adalah dengan menjalin komunikasi yang baik dengan kedua belah pihak keluarga.
Selain proses komunikasi, kemandirian finansial kedua mempelai turut berperan penting dalam proses pengambilan keputusan.
Acara di Ruang Terbuka

Tenda minimalis oleh HD Tent
Sebagian besar acara pernikahan yang kami kunjungi diadakan di gedung atau ballroom hotel. Selain memberikan jaminan keamanan dari segi cuaca, kebanyakan tempat yang tersedia di seputaran kota Yogyakarta memang bertipe indoor.
Salah satu tempat yang memiliki gedung dan taman berada di kawasan Mandira Baruga yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Mergangsan, Yogyakarta.
Dengan menyelenggarakan acara di ruang terbuka, kita turut berkontribusi dalam penghematan konsumsi listrik yang biasanya digunakan untuk pencahayaan dan pendingin ruangan.
Selain itu, kita bisa lebih menghemat biaya untuk dekorasi dengan memanfaatkan elemen estetis dari alam yang biasanya tersedia di area terbuka.
Untuk mengantisipasi cuaca, kita dapat menyelenggarakan acara di musim kemarau atau menyediakan tenda apabila acara diselenggarakan di musim penghujan.
Busana Pengantin

Busana mempelai wanita oleh Kak Rima, Solo
Busana pernikahan dengan desain yang cantik dan memiliki sentuhan personal merupakan salah satu impian banyak calon pengantin.
Sangat disayangkan jika baju yang kita buat dengan biaya yang cukup tinggi hanya terpakai sekali dan berakhir menjadi pajangan dirumah. Bahkan jika usang, tidak bisa dipakai lagi dan menjadi sampah.
Untuk mengatasinya, kita bisa melakukan sewa perdana kepada penjahit atau perias. Sewa perdana adalah proses pembuatan baju baru yang desainnya disesuaikan dengan keinginan kita. Selesai acara, baju akan dimiliki dan kembali disewakan oleh penjahit atau perias.
Biasanya, harga sewa perdana dipatok lebih tinggi dibandingkan dengan sewa biasa, namun tetap lebih hemat dibanding membeli atau membuat baju baru.
Jika masih ingin membuat dan memiliki busana pengantin, kita bisa menyewakannya kembali dengan sistem titip sewa ke penjahit atau perias, bisa juga disimpan untuk dipinjamkan kepada sahabat, keluarga bahkan anak cucu kita kelak.
Satu Busana untuk Dua Acara

Photo Booth oleh Savitri, Timoho 7A dan Satriyo
Memilih busana yang digunakan untuk acara akad dan resepsi pernikahan bisa jadi menguras energi kedua mempelai serta membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Kami berdua sepakat untuk menggunakan satu baju dalam dua acara berbeda, selain menghemat energi dan biaya, acara akad dan resepsi pernikahan kami diselenggarakan dalam waktu yang berdekatan.
Tips untuk mempelai wanita, kita bisa menggunakan warna yang netral seperti broken white dengan aksesoris yang berbeda (semisal angkin dengan warna berbeda) dan juga hiasan serta model jilbab yang bervariasi.
Pemilihan Suvenir

Suvenir Toples Kaca Hias oleh Savitri
Pernikahan merupakan kesempatan yang sangat baik untuk berbagi pengetahuan kepada tamu undangan mengenai gaya hidup ramah lingkungan.
Dengan memilih suvenir yang bermanfaat dan ramah lingkungan potensi suvenir tidak dipakai oleh tamu dan hanya berakhir menjadi sampah bisa diminimalisir.
Pilihan suvenir kami jatuh pada toples kaca, selain bisa digunakan untuk berbelanja bumbu di pasar, bulk store atau toko kelontong, toples bisa dimanfaatkan untuk menyimpan pernak-pernik seperti peniti, jarum dan benda kecil di rumah.
Selain itu, komunikasikan dengan baik kepada penyedia suvenir untuk menghindari penggunaan plastik atau mika tebal sebagai pembungkus suvenir.
Untuk memberi tambahan pemahaman tentang pemaanfaatan suvenir pernikahan, kita bisa menyisipkan edukasi mengenai zero waste serta petunjuk penggunaan suvenir.
Hantaran & Seserahan
Tradisi memberikan hadiah untuk calon pengantin wanita dari calon pengantin pria masih sangat kental di Indonesia. Usahakan isi dari hadiah tersebut adalah barang yang dibutuhkan dan memberikan manfaat bagi calon pasangan kita.
Menyewa kotak hantaran dan seserahan adalah pilihan yang lebih baik karena kemungkinan besar kotak tersebut akan jarang digunakan. Banyak jasa penataan hantaran, seserahan dan mahar pernikahan yang menyediakan layanan sewa di berbagai kota di Indonesia.
Jika masih ingin membeli kotak tempat hantaran dan seserahan, pastikan kembali kotak yang kita beli bisa kita pakai lagi, semisal untuk menata baju dan menyimpan barang di rumah kelak.
Cincin & Mahar Pernikahan

Koin Dinar dan Sepasang Cincin
Kotak cincin dan tempat mahar untuk pernikahan umumnya hanya akan sekali pakai.
Agar lebih bermanfaat, kita bisa menyewa kotak untuk mahar pernikahan. Apabila kita ingin memilikinya, pikirkan kembali kegunaannya di masa depan.
Dokumentasi Pernikahan
Opsi untuk menyimpan berkas digital foto pernikahan bisa dipilih jika kita merasa cukup menikmati foto-foto pernikahan melalui laptop, komputer atau smartphone.
Berkas digital foto pernikahan bisa kita simpan pada layanan penyimpanan awan (cloud storage) seperti iCloud, DropBox atau Google Drive demi keamanan berkas dan kemudahan akses dari berbagai perangkat.
Menikmati kenangan pernikahan secara digital lebih menghemat biaya dan mengurangi potensi munculnya sampah di akhir masa pakai album cetak.
Katering
Dengan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak katering, kita dapat memberikan arahan yang sesuai dengan konsep pernikahan ramah lingkungan. Misalnya, mengganti air minum kemasan dengan refill station, memasak menggunakan bahan lokal serta menghindari alat makan sekali pakai.
Di akhir acara, kita bisa meminta pihak katering untuk membungkus makanan yang belum dikonsumsi dan menawarkannya kepada petugas katering, kru event organizer atau tamu yang belum pulang.
Undangan
Undangan pernikahan biasanya langsung dibuang setelah tidak terpakai.
Kami membuat undangan yang bisa dimanfaatkan dengan menggabungkan desain informasi acara dan blocknote menjadi satu undangan utuh yang terbuat dari kertas daur ulang.
Ingatkan kembali kepada penyedia jasa undangan untuk tidak menggunakan plastik pembungkus. InsyaAllah undangan kita tetap bersih dan hal tersebut sama sekali tidak mengurangi rasa hormat kepada tamu undangan.
Dekorasi Pelaminan

Dekorasi Pelaminan oleh Savitri, Timoho 7A, Pak Sugeng dan Satriyo
Membuat dekorasi pernikahan sendiri, mengapa tidak ?
Jika kita memiliki cukup waktu, biaya dan orang-orang yang bisa membantu, kita bisa memanfaatkan bahan alami dan barang bekas sebagai bahan baku dekorasi.
Potongan kayu untuk hiasan meja, kayu bekas untuk latar belakang pelaminan, pintu bekas untuk panggung musik, palet bekas untuk hiasan photobooth dan lampu gantung, batu untuk tempat pulpen serta barang bekas lainnya seperti kaleng untuk dekorasi pernikahan.
Tamu Undangan

Stan Buku Tamu
Membatasi jumlah tamu undangan merupakan salah satu cara menghemat biaya dan mengurangi sampah.
Dalam acara pernikahan kami, 300 undangan dibagikan kepada saudara, sahabat dan rekan-rekan kerja kedua mempelai dengan estimasi tamu yang hadir sekitar 600 orang.
Diskusikan bersama orang tua dengan ramah dan santun mengapa membatasi jumlah tamu undangan adalah pilihan yang baik.
Confetti dan Balon

Pembawa Acara oleh Angger Sukisno
Terkadang, kita suka menggunakan confetti berbahan plastik atau menerbangkan balon untuk memeriahkan acara pernikahan.
Untuk mengurangi sampah, kita bisa memberi pesan kepada wedding organizer untuk tidak perlu menggunakan confetti atau menerbangkan balon. Misalnya, sesi tersebut diganti dengan lomba tangkap bunga dan tamu yang mendapatkannya akan memperoleh hadiah menarik.
Bunga Tangan

Bunga tangan oleh Karen Florist
Jika kita ingin membawa bunga ketika pernikahan, kita bisa memilih bunga asli dengan wrapping tanpa plastik, beberapa alternatif wrapping yang dapat kita gunakan adalah kain goni dan kertas daur ulang.
Apabila bunga tangan tidak akan dilempar atau diberikan kepada tamu undangan, menyewa bunga dari bahan kulit jagung bisa jadi pilihan.
Apabila kita ingin memiliki bunga tangan untuk kenangan, keringkan bunga tangan kita jika bunga itu asli atau pilih bunga dari kulit jagung yang bisa dipajang kembali sebagai hiasan rumah.
Di akhir masa pakainya, kedua jenis bunga tersebut bisa dijadikan kompos.
Seragam
Seragam keluarga dan sahabat, sesuatu yang sebetulnya tidak wajib namun bisa menjadi tanda terima kasih kepada keluarga dan teman terdekat yang telah banyak membantu terselenggaranya acara pernikahan kita.
Secara umum, plastik selalu digunakan sebagai pembungkus saat membagikannya, untuk mengatasinya kita bisa menggunakan tas kain atau kain tile yang bisa digunakan kembali.
Dengan cara ini, tampilan kemasan akan lebih cantik. Pilihlah bahan yang nyaman agar pembungkus tersebut dapat dipakai oleh penerima seragam.
Semoga artikel kami bermanfaat dan memberikan tambahan wawasan dalam merencanakan pernikahan ramah lingkungan demi bumi yang lestari.
Fery & Soraya